Pesan Misterius
Leo nampak bersedih, ia baru mendapatkan kabar yang mengguncang hatinya. Ini semua tentang adiknya yang sangat ia sayangi. Katy, sang istri hanya bisa menenangkannya dan berusaha untuk menyemangati Leo.
Tiba – tiba suasana sedih mereka berdua terbuyarkan dengan bunyinya bel pintu rumah. Leo pun segera memeriksa keluar dan tidak menemukan siapapun. Namun, ia hanya melihat sebuah gulungan kertas berwarna biru dengan pita merah jambu yang mengikatnya.
“Hmmm… aku hanya menemukan gulungan kertas ini!” jawab Leo
“Maksudmu gulungan kertas apa?” tanya Katy
“Iya mungkin ada seseorang yang menaruhnya disini!” jawab Leo
Mereka pun membuka gulungan kertas itu dan menemukan sebuah tulisan…
“Hai Bagaimana kabarmu?” Leo membaca
“Siapa yang mengirimnya? Atau mungkin di belakang kertas ini ada nama pengirimnya!” ujar Katy
Mereka pun membalik kertas itu dan tidak menemukan apa pun disana. Mereka tak terlalu peduli tentang kertas itu dan mengabaikannya.
Keesokan paginya, Leo pun bangun dari tidurnya. Namun, ia tak melihat sang istri disampingnya. Ia terus berteriak memanggil Katy.
“Katy! Katy! Dimana kau?” teriaknya
Namun tak ada jawaban dari sang istri tercinta. Ia segera bangkit dan menemukan sebuah gulungan kertas dan didalamnya bertuliskan…
“Kau tidak tertarik untuk membuka lemarimu?”
Leo mengernyitkan dahinya, ia tak mengerti maksud dari tulisan itu. Ia berpikir bahwa Katy telah mengerjainya.
“Oh sayang! Kau rupanya mengajakku bermain teka-teki!” gumamnya.
Ia pun segera membuka lemari kayu di kamarnya. Dan menemukan sebuah cincin milik istrinya berada di antara pakaian yang tersusun rapih.
“Cincin ini? Bukankah semalam ia memakainya?” terbenak pertanyaan di pikiran Leo
Namun ia hanya menganggap, Katy mungkin tak sengaja menjatuhkan cincinnya itu kedalam lemari kayu itu saat merapihkan pakaian. Ia berpikir mungkin Katy hanya pergi berbelanja keluar.
Hingga siang pun tiba, Katy belum juga pulang. Ia terus mencoba menghubungi Katy. Namun berkali-kali Katy tak mengangkat teleponnya. Ia pun keluar rumah dan menemukan sebuah gulungan kertas lagi.
“Hmmm… kira-kira apa kau bisa tebak apa yang ada di kulkasmu?”
Leo pun segera menghampiri kulkasnya dan menemukan sebuah sepatu. Ya itu adalah sepatu milik Katy. Ia semakin bingung dan takut. Apakah ini ulah Katy sendiri atau…
“Kau didalam Leo?” terdengar suara dari luar rumah
“Ya masuk saja!” ujar Leo
Nampaknya Percy baru saja datang dari Asramanya di luar kota. Percy merupakan sepupu dari Leo dan memang sejak kecil Percy sangat dekat dengan Leo.
“Apa yang kau lakukan? Bukankah itu sepatu bibi Katy?” ujar Percy bingung
“Ya memang benar! Aku juga tidak tahu mengapa ada di kulkas!” jawab Leo
Mereka pun terlibat perbincangan seru. Tanpa mereka sadari hari pun beranjak sore.
“Sudah sore paman! Sepertinya aku akan pulang ke rumah ibu!” ujar Percy
“Kau tidak mau menginap?” Leo menawarkan
“Tidak paman! Terimakasih sudah menginjinkanku bertamu! Oh ya aku titip salam untuk bibi Katy!” jawab Percy
“Tentu nak!” ujar Leo
Leo segera menutup pintu rumahnya dan cemas akan istrinya. Ia pun bergegas untuk mandi dan segera mencari Katy. Namun sebuah tulisan merah di kaca kamar mandinya membuat terkejut…
“Kini kau harus lihat mesin cucimu!”
Ia mencoba menghapus tulisan itu dan menemukan fakta bahwa tulisan itu baru saja ditulis seseorang sebelum ia masuk ke kamar mandi. Ia pun memeriksa mesin cucinya dan menemukan pakaian Katy semalam yang ia pakai. Namun bukan itu keanehannya melainkan banyaknya darah di pakaiannya tersebut.
Ia panik dan ingin keluar dari rumah tersebut sebelum ia melihat sebuah gulungan kertas berwarna merah darah…
“Sekarang kau boleh buka pintu rumahmu!”
Awalnya ia ragu, namun karena penasaran ia pun berniat untuk membuka pintu rumahnya. Dengan hati-hati ia membawa pisau dapur untuk mengantisipasi jika ada penjahat di luar sana. Perlahan demi perlahan ia mulai melangkah menuju pintu dan memutar kenop pintu…
“Katy!!! Darimana saja kau?” tanya Leo
“Oh maaf aku tak bilang padamu, aku ada urusan dengan temanku. Jadi aku tak sempat memberi kabar!” jawab Katy
“Baiklah tak apa-apa! Kau membuatku cemas saja!” ujar Leo
Mereka pun duduk di ruang tamu dan membicarakan tentang nasib buruk yang menimpa adik Leo yang harus tewas karena kecelakaan mobil kemarin.
“Aku tak percaya ini semua terjadi!” ujar Leo sedih
“Tenanglah sayang, kita harus kuat hadapi ini!” ucap Katy menenangkan
Leo nampak tak percaya bahwa adiknya bersama teman-temannya mengalami kecelakaan saat akan berlibur ke pantai. Pagi itu, adiknya merengek untuk meminjamkan mobil padanya agar bisa digunakan untuk berlibur bersama teman-temannya. Awalnya ia menolak, karena seharusnya mobil itu akan masuk bengkel karena beberapa masalah. Namun, karena tak tega dengan adiknya ia pun dengan terpaksa meminjamkan mobil itu.
“Seharusnya aku tak meminjamkannya! Aku sangat menyesal!” Leo tak bisa menahan tangis
“Dengar! Kita harus tegar! Kau sendiri yang mengajarkannya padaku untuk tegar dalam menghadapi masalah seberat apapun!” Katy menenangkan
“Iya tapi…” ucapan Leo terpotong
“Kita harus kuat!” jawab Katy
Sebagai seorang Istri, Katy paham betul tabiat suaminya tersebut. Memang Leo adalah tipikal orang yang suka menyalahkan dirinya sendiri yang belum tentu ia bersalah.
“Oh kau pasti capek sayang bolehkah aku ambilkan minum untukmu?” Leo menawarkan
“Tentu sayang!” Katy menyetujui
Leo pun bergegas ke dapur untuk membuat sebuah minuman . Namun, ia terkejut ketika melihat ada darah yang berasal dari arah kamar mandi. Dengan rasa gelisah ia pun membuka pintu kamar mandi dan menemukan sesuatu yang mengerikan…
“Ka..ka..ty!!!” teriak Leo terkejut
Leo melihat Katy yang terbujur kaku di bathtub dengan luka tusukan dimana-mana. Dari mata istrinya tersebut ia bisa melihat sesuatu yang mengerikan terjadi padanya.
Leo tak bisa berkata-kata dan badannya terasa tak bisa digerakkan. Ia ingin berteriak, namun mulutnya terasa membisu. Tiba – tiba ia dikejutkan dengan suara dari belakangnya…
“Kini kau sudah tahu!”
Ia membalikkan badannya dan menemukan makhluk yang menyerupai Katy tersebut menyeringai padanya dan kepalanya berputar hingga seratus delapan puluh derajat. Ia terus mendekat menuju Leo. Leo ingin kabur, tetapi sesuatu menahannya dan ia tidak bisa pergi kemana-mana. Dan akhirnya makhluk itu pun hanya berada lima senti meter di hadapan Leo.
“Hei Thomas, kau sudah lihat berita?” tanya Jack
“Berita apa Jack?” tanya Thomas
“Kau tahu kakak Jane semalam tewas bersama dengan istrinya di kamar mandi!” Jack memberitahu
“Benararkah? Apa yang terjadi dengan mereka?” Thomas terkejut
“Aku tidak tahu, tetapi ada sesuatu yang ditemukan di samping tubuhnya!” jawab Jack
“Apa itu Jack?” tanya Thomas penasaran.
“Hanya ada sebuah kertas bertuliskan kata “Maaf!” didalamnya!” jawab Jack.